Ekstrak Daun Kecemcem Berpotensi Lindungi Hati dari Efek Samping Obat Anti-Tuberkulosis

Ekstrak Daun Kecemcem Berpotensi Lindungi Hati dari Efek Samping Obat Anti-Tuberkulosis


Bertempat di ruang Aula Pascasarjana Lt. III Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menyelenggarakan ujian terbuka Promosi Doktor dengan kandidat promovenda Ni Putu Aryadnyani, S.S.T., M.Biomed., dengan judul “Pengaruh dan Mekanisme Kerja Ekstrak Etanol 70% Daun Kecemcem (Spondias pinnata) terhadap Kerusakan Hati Tikus Rattus Norvegicus yang Diinduksi Isoniazid dan Rifampisin Melalui Analisis 8-OHdG, TNF-α, RIPK3, Enzim Aminotransferase serta Grade Kerusakan Hati."(25/7/2025)


Isoniazid dan Rifampisin adalah Anti-TB lini pertama yang menghasilkan metabolit toksik dan memiliki efek samping kerusakan hati yang disebabkan oleh adanya stres oksidatif yang menyebabkan inflamasi dan kematian sel. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pemberian ekstrak etanol 70% daun Kecemcem (Spondias pinnata) dosis 200 mg/kgBB dan dosis 600 mg/kgBB pada tikus Rattus norvegicus yang diinduksi Isoniazid dan Rifampicin 500 mg/kgBB berpengaruh terhadap penurunan kerusakan hati melalui stress oksidatif (8-OHdG), inflamasi (TNF-α) dan nekroptosis (RIPK3) yang ditunjukkan oleh penurunan kadar AST, ALT dan Grade kerusakan hati. 


Penelitian ini menggunakan tikus Rattus norvegicus yang dibagi dalam empat kelompok yaitu K0 (kontrol normal), K1 (kontrol negatif), P1 (Perlakuan 1) dan P2 (perlakuan 2). Tikus kelompok K1, P1 dan P2 diberikan Isoniazid-Rifampicin selama 28 hari. Kelompok P1 dan P2 diberikan ekstrak etanol daun Kecemcem (Spondias pinnata) selama 35 hari dengan dosis P1= 200mg/kgBB dan P2=600 mg/kgBB. Tikus diukur konsentrasi 8-OHdG, TNF-α, dan RIPK3 dengan metode ELISA, aktivitas enzim AST dan ALT dengan metode spektrofotometri serta Grade kerusakan hati dengan metode mikroskopis. 

 

Peningkatan 8-OHdG, TNF-α, RIPK3, AST, ALT dan Grade kerusakan hati pada K1 dibandingkan dengan K0 menunjukkan bahwa Isoniazid-Rifampisin menyebabkan kerusakan hati. Pemberian ekstrak etanol 70% daun Kecemcem (Spondias pinnata) 200 mg/kgBB (P1) dan 600 mg/kgBB (P2) dapat menurunkan kerusakan hati dimana P2 memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan P1.

 

Penelitian ini membuktikan kemampuan ekstrak etanol 70% daun Kecemcem (Spondias pinnata) sebagai hepatoprotektor untuk mencegah kerusakan hati yang disebabkan oleh Isoniazid-Rifampisin. Hasil penelitian ini dapat menjadi landasan awal untuk penelitian lebih lanjut pada manusia. 


Ujian ini dipimpin oleh Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FK Unud, Prof. Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes., dengan tim penguji :

1. Prof. Dr. dr. I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi, Sp.PA(K) (Promotor)

2. Prof. Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, M.Si (Kopromotor I)

3. Dr. dr. I Nyoman Wande, S.Ked., Sp.PK(K) (Kopromotor II)

4. Prof. drh. I Nyoman Mantik Astawa, Ph.D

5. Prof. Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes

6. Prof. Dr. Drs. I Made Oka Adi Parwata, M.Si

7. Prof. Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes

8. Prof. Dr. dr. Sianny Herawati,Sp.PK, Subsp.BDKT(K), Subsp.NR(K)

9. Dr. dr. Ni Made Linawati, S.Ked., M.Si

10. Dr. dr. Putu Ayu Asri Damayanti, M.Kes


Dengan undangan akademik : 

1. Dr. dr. I Gusti Ayu Artini, S.Ked., M.Sc.

2. Desak Ketut Ernawati, S.Si,Apt., P.G.Pharm., M.Pharm., Ph.D

3. Dr. dr. Made Agus Hendrayana, M.Ked

4. Dr. dr. Kadek Mulyantari, Sp.PK., Subsp.BDKT(K)

5. Ida Bagus Nyoman Putra Dwija, S.Si., M.Biotech., Ph.D


Pada ujian kali ini, Dr. Ni Putu Aryadnyani, S.S.T., M.Biomed., dinyatakan lulus sebagai Doktor Lulusan ke-464 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat Cumlaude.