Pendekatan Latihan Isometrik Berpotensi Jadi Terapi Awal Cedera Olahraga
Pendekatan Latihan Isometrik Berpotensi Jadi Terapi Awal Cedera Olahraga
Bertempat di ruang Aula Pascasarjana, Lt. III Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menyelenggarakan ujian terbuka Promosi Doktor dengan kandidat promovendus, Moh. Ali Imron, S.Sos, M.Fis., dengan judul disertasi "Perbedaan MicroRNA-155, Interleukin-6, Enzim Cyclooxygenase-2 serta Nyeri pada Cedera Olahraga yang Diberikan Intervensi Latihan Kontraksi Otot Isometrik dan Kontraksi Otot Isotonik dengan Dosis Progressive Continuous.". (16/5/2025)
Olahraga memiliki manfaat bagi kesehatan tetapi juga memiliki resiko salah satunya adalah cidera otot. Penanganan cidera awal sangat penting untuk tercapainya recovery yang cepat. Dua pendekatan yaitu prinsip RICE (rest, ice, compression and elevation) dan PEACE ((protect, elevate, avoid anti inflamatory drug, compression, educate) and LOVE (load, optimism, vascularisation, exercise). Ada dua jenis kontraksi otot dalam exercise yaitu isometrik dan tisotonik. Penelitian ini bertujuan melihat perbedaan antara latihan kontraski otot isometrik dan kontraksi otot isotonik pada cidera otot dilihat dari ekspresi miRNA-155, Interleukin-6, enzim cox2 dan nyeri
Metode penelitian yang digunakan yaitu true experimental dengan pre and post control group design dimana dilakukan randomisasi pada pembagian sampel . Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi dengan menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 21 orang yang dibagi kedalam 3 kelompok dengan jumlah masing-masing adalah 7 orang.
Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya perbedaan ekspresi miRNA-155 dan nyeri pada ketiga kelompok (p< 0,05). Sedangkan hasil analisis menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan (p>0,05) kadar IL-6 dan Enzim Cox-2 pada ketiga kelompok.
Dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan ekspresi miRNA-155 pada cidera olahraga yang diberikan latihan kontraksi otot isometrik dibandingkan latihan kontraksi otot isotonik dan kelompok kontrol. Sedangkan pada kadar IL-6 dan Enzim Cox-2 didapatkan hasil tidak ada perbedaan bermakna pada cidera olahraga yang diberikan latihan kontraksi otot isometrik dibandingkan latihan kintraksi otot isotonik dan kelompok kontrol. Sehingga latihan kontraksi otot isometrik dengan dosis yang terukur baik dilakukan di awal cidera untuk pengurangan nyeri dan latihan kontraksi isotonik dengan dosis yang terukur lebih baik dilakukan sebagai kelanjutan latihan pada cidera olahraga dalam memacu regenerasi jaringan.
Ujian ini dipimpin oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayan Prof. Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes., dengan tim penguji :
1. Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes (Promotor)
2. Prof. Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes (Kopromotor I)
3. Prof. Dr. dr. Susy Purnawati, M.KK (Kopromotor II)
4. Prof. Dr. dr. Pamudji Utomo, Sp.OT
5. Prof. Dr. dr.Cokorda Bagus Jaya Lesmana,S.Ked.,Sp.KJ(K),MARS
6. Dr. Ni Wayan Tianing,S.Si.,M.Kes
7. Dr. dr. Agung Wiwiek Indrayani, S.Ked.,M.Kes
8. Dr. dr. I Made Muliarta, S.Ked., M.Kes
9. Dr. dr. I Gusti Lanang Sidiartha,Sp.A(K)
10. Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.AnTI,Subsp.T.I.(K)
Dengan undangan akademik :
1. Dr. dr. I Gusti Ayu Artini, S.Ked., M.Sc.
2. Dr. Ns. Ni Ketut Guru Prapti, S.Kep.,MNS
3. Dr. dr. I Kadek Swastika, S.Ked., M.Kes
4. Dr. dr. Putu Adi Suputra, S.Ked
5. Dr.Ns. Kadek Cahya Utami, S.Kep., M.Kep
Pada ujian kali ini, Dr. Moh. Ali Imron, S.Sos, M.Fis., dinyatakan lulus sebagai Doktor Lulusan ke-459 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat Sangat Memuaskan
UNIVERSITAS UDAYANA