Doktor Ilmu Kedokteran Buktikan Delirium Sebagai Prediktor Kematian dan Lama Rawat Inap pada Lansia dengan Pneumonia Komunitas
Doktor Ilmu Kedokteran Buktikan Delirium Sebagai Prediktor Kematian dan Lama Rawat Inap pada Lansia dengan Pneumonia Komunitas
Bertempat di ruang Aula Pascasarjana, Lt. III Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menyelenggarakan ujian terbuka Promosi Doktor dengan kandidat promovenda, dr. Ni Ketut Rai Purnami, Sp.PD-KGer., dengan judul disertasi "Delirium Merupakan Prediktor Kematian dan Lama Rawat Inap Panjang Pada Pasien Lanjut Usia Dengan Pneumonia Komunitas, Melalui Kajian: Kadar Malondialdehid, Tissue Factor, Dan D-Dimer Plasma”(27/3/2025)
Pneumonia komunitas merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien lanjut usia, sehingga penting untuk memahami prediktor yang mempengaruhi kondisi ini, seperti stres oksidatif, hiperkoagulabilitas, trombosis, dan delirium, untuk meningkatkan diagnosis, pengobatan, dan hasil klinis pasien serta mengurangi risiko komplikasi serius. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan delirium, kadar malondialdehid, tissue factor, dan D-dimer plasma tinggi, merupakan prediktor kematian dan lama rawat inap panjang pada pasien lanjut usia dengan pneumonia komunitas serta mekanisme yang mendasari.
Dilakukan penelitian analisis kesintasan (survival analysis) dengan desain kohort prospektif satu lengan pada 39 pasien lanjut usia yang menderita pneumonia komunitas. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara (penilaian delirium) pemeriksaan laboratorium terhadap prediktor: kadar malondialdehid, tissue factor, dan D-dimer plasma. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan analisis bivariat menggunakan kurva Kaplan-Meier dan log-rank test, serta analisis multivariat dengan model Cox proportional, dengan tingkat kemaknaan p< 0,05.
Hasil analisis menunjukkan bahwa delirium terbukti menjadi prediktor kematian yang signifikan, dengan hazard ratio (HR) 14,01 (p = 0,011). Selain itu, delirium juga berhubungan dengan durasi rawat inap yang lebih lama, dengan HR 5,54 (p = 0,029). Sedangkan kadar malondialdehid, tissue factor, dan D-dimer plasma tinggi tidak berhubungan signifikan dengan kematian dan lama rawat inap pasien (p > 0,05).
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa delirium merupakan prediktor kuat untuk kematian dan lama rawat inap panjang, sehingga perlu perhatian khusus dari tenaga medis pada pasien lanjut usia yang menderita pneumonia komunitas dan juga disertai dengan delirium.
Ujian ini dipimpin oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayan Prof. Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes., dengan tim penguji :
1. Prof. Dr. dr. R.A. Tuty Kuswardhani, Sp.PD.,KGer.M. Kes.,MH (Promotor)
2. Dr. dr. I Gusti Putu Suka Aryana, Sp.PD,K-Ger,FINASIM (Kopromotor I)
3. Dr. dr. I Wayan Niryana, M.Kes.,Sp.BS(K) (Kopromotor II)
4. Prof. Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes
5. Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD
6. Prof. Dr. Ir. Ida Bagus Putra Manuaba, M.Phil
7. Prof. Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, M.Si
8. Prof. Dr. dr. Ketut Suryana, Sp.PD-KAI., FINASIM
9. Prof. Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes
10. Dr. dr. Ni Putu Sriwidyani, Sp.PA.,Subsp.S.M.(K)
Dengan undangan akademik :
1. Dr. dr. I Nyoman Astika, Sp.PD-KGer,FINASIM
2. Dr. dr. I Made Pande Dwipayana, Sp.PD-KEMD,FINASIM
3. Dr. dr. I Ketut Mariadi, Sp.PD-KGEH,FACG,FINASIM
4. Dr. dr. Luh Oliva Saraswati Suastika, Sp.JP Eko.(K), FIHA
5. Dr. dr. Ni Made Renny Anggreni Rena, Sp.PD., KHOM., FINASIM
Pada ujian kali ini, Dr. dr. Ni Ketut Rai Purnami, Sp.PD-KGer., dinyatakan lulus sebagai Doktor Lulusan ke-454 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat Cumlaude
UNIVERSITAS UDAYANA