Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat dan Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Gelar Public Health Guest Lecture series 2025 dengan Pembicara dari Vital Strategies.

• Posted by: Admin
• Selasa, 25 Maret 2025
• Has been read 40 time(s)

Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang diperingati setiap tanggal 24 Maret, Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat (PSSKM) dan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat (PSMIKM) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud) menyelenggarakan Public Health Guest Lecture bersama pembicara dari Vital Strategies, Singapore. Mengangkat topik “Integrative Aproaches to End the Double Burden of Tubeculosis and Tobacco Use”, acara ini diselenggarakan di Ruang Dr. A.A Made Djelantik, Gedung FK Unud Denpasar (19/3/2025).

Kegiatan ini menghadirkan pembicara ternama di bidang Tobacco Control yaitu Tara Singh Bam, MPH, Ph.D, Director, Tobacco Control Asia Pasific, Vital Strategies, Singapore dengan moderator Dosen PSSKM FK Unud, Dr. dr. I Ketut Suarjana, S.Ked., MPH.

Dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan FK Unud, Dr. dr. I Gede Eka Wiratnaya, Sp.OT(K), pada kesempatan ini dr. Eka Wiratnaya menyampaikan apresiasi atas kesempatan kolaborasi internasional dan berharap kegiatan ini dapat memperluas wawasan para mahasiswa dan dosen tentang pendekatan integratif untuk mengakhiri beban ganda akan penyakit tuberkulosis dan penggunaan tembakau serta mempererat hubungan akademik antara FK Unud dan institusi global. 

Dihadiri oleh Koordinator PSSKM FK Unud, dr. Putu Ayu Swandewi Astuti, S.Ked., MPH., Ph.D, praktisi kesehatan, para staf dosen dan mahasiswa Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat dan Magister Kesehatan Masyarakat, dalam kesempatan ini Tara Singh Bam memaparkan tentang faktor risiko tuberkulosis tertinggi di Indonesia yang diakibatkan karena kebiasaan merokok pada masyarakat sehingga diperlukan langkah strategis yang tepat dalam menangani permasalahan tersebut. Dengan ini, diharapkan muncul solusi yang lebih efektif dan efisien dalam menangani tantangan global terhadap tuberkulosis.