Ujian Promosi Doktor Ilmu Kedokteran Mengungkap Potensi Adiposed Stem Cell dalam Mengurangi Fibrosis Epidural Pasca-Laminektomi

Ujian Promosi Doktor Ilmu Kedokteran Mengungkap Potensi Adiposed Stem Cell dalam Mengurangi Fibrosis Epidural Pasca-Laminektomi


Bertempat di Ruang Aula Lt.III, Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar, telah berlangsung ujian Promosi Doktor dengan kandidat Promovenda dr. Tjokorda Istri Sri Dalem Natakusuma, M.Biomed., dengan judul disertasi "Pengaruh Adiposed Stem Cell Terhadap Kadar Interleukin-6, Interleukin-10, Transforming Growth Factor-Beta 1, Proliferasi Fibroblas dan Formasi Epidural Fibrosis Pasca Laminektomi Tikus."(8/5/2024)


Laminektomi merupakan tindakan yang sangat umum dilakukan dalam penanganan permasalahan pada medula spinalis. Laminektomi bertujuan untuk mengakses ruang epidural dan juga mendekompresi medula spinalis. Failed back surgery (FBS) dikatakan terjadi pada 8-40 % tindakan laminektomi. Fibrosis epidural menjadi salah satu penyebab tertinggi terjadinya FBS dimana mencakup 24% dari total kasus FBS. Adipose derived stem cell merupakan sel punca mesenkimal yang didapatkan dari sel adiposa dan diketahui memiliki berbagai efek yang dapat membantu dalam proses penyembuhan luka. ADSC dapat membantu memodulasi pembentukan IL-6, produksi IL-10 dan mengurangi kadar TGFB1 sehingga dapat berpotensi dalam mengurangi proliferasi fibroblast dan pembentukan jaringan parut berlebih. 


Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas dari ADSCs dalam mecegah terbentuknya jaringan fibrosis pada tindakan laminektomi, melalui penurunan dari marker inflamasi yaitu IL-6 dan peningkatan marker antiinflamasi yaitu IL-10 serta penurunan dari TGF-B dengan menggunakan pemeriksaan ELISA. Pada penelitian ini juga dilakukan evaluasi proliferasi fibroblast dengan menggunakan pengecatan Hematoxylin dan Eosin serta penilaian pembentukan jaringan parut secara makroskopis dan mikroskopis dengan menggunakan pengecatan masson trichrome. 


Dari hasil penelitian didapatkan kadar IL-10 lebih rendah pada hari ke-7 pada kelompok yang mendapatkan aplikasi ADSCs 2 x 105 jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (p < 0,05). Pada penelitian ini juga didapatkan penurunan kadar TGF-B dari hari ke-7 ke hari ke-14 secara signifikan pada kelompok yang mendapatkan aplikasi ADSCs 2 x 105 bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (p < 0,05). Populasi fibroblast juga ditemukan lebih rendah pada kelompok perlakuan baik pada hari ke-7 maupun hari ke-14 (p > 0,05). Hal ini diikuti dengan temuan pembentukan jaringan parut yang lebih rendah pada hari ke-7 dan hari ke-14 pada kelompok yang mendapatkan aplikasi ADSCs 2 x 105 dibandingkan dengan kelompok lainnya (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini pemberian ADSCs 2 x 105 dapat menurunkan fibroblast dan pembentukan jaringan parut pasca-tindakan laminektomi pada tikus.


Ujian ini dipimpin oleh Dekan FK Unud Prof. Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes., dengan tim penguji :

1. Prof. Dr. dr. Tjokorda Gde Bagus Mahadewa, M.Kes., Sp.BS(K) Spinal., FICS., FINSS (Promotor)

2. Prof. Dr. dr. Tjok Gde Agung Senapathi, Sp.An., KAR (Kopromotor I)

3. Prof. Dr. dr. Sri Maliawan, Sp.BS (K), FICS (Kopromotor (II)

4. Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM 

5. Prof. Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes 

6. Prof. drh. I Nyoman Mantik Astawa, Ph.D 

7. Prof. Dr. dr. Bagus Komang Satriyasa, M.Repro 

8. Prof. Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK (K) 

9. Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes 

10. Dr. dr. I Putu Eka Widyadharma, M.Sc., Sp.S(K)


Sedangkan undangan akademik adalah :

1. Dr. dr. I Made Gede Widnyana, M.Kes., Sp.An-TI, Subsp.An.R(K) 

2. Dr. dr. Sianny Herawati, Sp.PK 

3. Dr. dr. Ni Putu Sriwidyani, Sp.PA 

4. Dr. drh. Hamong Suharsono, M.Kes 

5. Dr. dr. I Made Muliarta, S.Ked., M.Kes


Pada ujian kali ini, Dr. dr. Tjokorda Istri Sri Dalem Natakusuma, M.Biomed., dinyatakan lulus sebagai Doktor Lulusan ke-414 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat cumlaude.